Thursday, December 27, 2018

BEI RESMI GUNAKAN NOTIFIKASI TERHADAP TERHADAP EMITEN BERMASALAH

IQPlus, (27/12) - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memberlakukan notifikasi terhadap kode saham emiten bermasalah. Pada tahap awal, BEI memberi notifikasi terhadap 38 kode saham emiten bermasalah dan mulai berlaku pada tanggal 27 Desember 2018.

iqplus-prod1
IQ Plus Indonesia
Adapun notifikasi yang mengiringi kode saham adalah L untuk perusahaan tercatat belum menyampaikan laporan keuangan, E untuk laporan keuangan terakhir menunjukan ekuitas negatif, D untuk emiten dengan opini laporan keuangan tidak menyatakan pendapat atau disclaimer.

Kemudian, M adanya permohon penundaan kewajiban pembayaran utang, B untuk emiten dalam penyataan pailit, S untuk emiten laporan keuangan terakhir menunjukan tidak ada pendapatan usaha dan A untuk emiten yang mendapat opini adverse atau opini tidak wajar.

Rincian saham yang bermasalah, NUSA.L, CNTX.E, BNBR.E, UNSP.E, MTFN.EL, HDTX.E, ARGO.E, POLY.E, MDRN.E, ZBRA.E, SAFE.E, BIMA.E, CMPP.E, KARW.E, ETWA.E, AISA. ML, JKSW.E, CKRA.DS, AIMS.S, CNKO.E,ITTG.S, APEX.E, OCAP.E, ENRG.EL,APOL.EL, BTEL.ED, TRIL.L, SIAP.E, TRIO.E, GREN.L, BORN.EL, GLOB.E, TAXI.E, CANI.E, GOLL.L, DPUM.L, TAMU.L dan DWGL.E.

Logo-BEI
Logo IDX di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta


Hal tersebut diterapkan agar para emiten senantiasa untuk menaati aturan dan juga untuk melindungi investor serta meningkatkan kualitas pasar modal Indonesia.

bus1024px-Telegram_logo.svg.pngtradinga3 tranparansybsokay

Wednesday, December 26, 2018

JSMR : Raih Pinjaman Rp 6,89 Triliun, Jasa Marga siap bangun Jalan Tol di Kaltim

JSMR Range Trading

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda (JBS) memperoleh pinjaman atau kredit sindikasi sebesar Rp 6,89 triliun untuk proyek tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur (Kaltim).

Short-term range 4250 - 4550 strong support 4175 strong resistance 4600
Mid-term range 4200 - 4650 strong support 4075 strong resistance 4700

#DisclaimerOn


bus 1024px-Telegram_logo.svg.png tradinga3 tranparans ybsokay






Monday, December 3, 2018

Dibayangi Profit Taking IHSG Disokong Sentimen Positif US – Tiongkok


IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ditutup 6,056.12 melemah sebanyak -51.043 poin (0.84%), pada hari Jumat 30/11/2018 menutup pekan dan bulan November kemarin. Mengawali bulan Desember 2018 ini IHSG pada pekan ini dibayangi profit taking setelah mengalami penguatan selama sepekan sebanyak 0.83%. Disamping itu Rupiah juga ditutup menguat di level Rp 14,300 per Dollarnya.
USD vs IDR (cnbcindonesia.com)


Kesepakatan US – Tiongkok
Ada hal yang menarik sekaligus ditunggu oleh pasar pada awal pekan ini yaitu pertemuan antara Presiden US Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang membuat kesepakatan untuk menunda pengenaan tarif dari 10% ke 25% oleh US terhadap barang impor dari Tiongkok senilai 200M USD yang rencananya akan diterapkan pada 1 Januari 2019 mendatang. Konon gencatan senjata trade war ini berlaku hingga 90 Hari.

Re-View Market
Sinyal Sektoral

Daily

IHSG Daily Technical

 
Anomalikah IHSG?? Jika kita menarik asumsi berdasarkan teknikal harian yang tersaji saat ini IHSG berada di area overbought, penguatan yang terjadi selama sepekan ini sebesar 0.83% menyebabkan kinerja yang cukup baik namun satu sisi menggeret IHSG secara teknikal berada di area yang sudah jenuh beli.
Berdasarkan indikator stochastic posisi saat ini berada di area 75% yang artinya sudah memasuk area overbought dan sangat rawan terjadi koreksi ataupun profit taking sewaktu – waktu. Begitu juga bila kita melirik dari sinyal sektoral yang penulis sajikan IHSG (Composite) memberikan sinyal downtrend. Namun indikator MACD masih menunjukkan pola uptrend, apakah hal ini akan menjadi anomali?

Bila secara teknikal sinyal diberikan, IHSG sudah memasuki fase downtrend namun sejumlah sentiment global memberikan peluang bagi IHSG untuk rebound atau berbalik arah. Range Daily IHSG 5,976 – 6,135 dengan strong support di area 5,873 dan strong resistance di area 6,195. Sedang range short-term. Sedangkan bila terjadi penguatan IHSG secara teknikal menuju ke arah 6,227.
Sentimen positif dari terjadinya kesepakatan antara US – Tiongkok menjadi angina segar bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan secara harian. Maka bila terjadi penguatan sektor yang sangat layak untuk kita perhatikan adalah saham di sektor Agribisnis, Finance, Misc. Industry, dan Property.

Weekly
IHSG Weekly Technical

Berdasarkan teknikal penulis mengasumsikan IHSG saat ini sudah berada di area overbought namun tidak menuntup potensi untuk melanjutkan penguatan terutatama di awal pekan ini. Karena di dukung oleh sentimen yang kuat. Range Weekly 5,758 – 6,255 dengan strong support di 5,645 dan strong resistance di 6,480. Sedangkan untuk sektornya yang menarik untuk diperhatikan adalah finance, agri, misc. ind, dan property.

Monthly
IHSG Monthly Technical

Dilansir dari cnbcindonesia.com, Derasnya aliran dana investor asing yang masuk ke bursa efek  Indonesia (BEI) menjadi salah satu pendorongnya. IHSG menguat 3,77% selama bulan November 2018, asing tercatat beli bersih (net buy) senilai Rp 7,82 triliun pada bulan tersebut. Penulis berasumsi bahwa secara long-term IHSG masih sangat menarik bagi investor asing.

#DisclaimerOn



bus 1024px-Telegram_logo.svg.png tradinga3 tranparans ybsokay






Sunday, December 2, 2018

Sinyal Bulanan Bullish, Mingguan Bervariasi, Harian Menunggu Konfirmasi

Sinyal Sektoral


Sinyal Harian yang penulis dapatkan, menunjukkan sinyal wait and see dengan pola cenderung sideways. Hal ini mengindentifikasikan dalam skala harian pelaku pasar masih menunggu sentimen dari global ekonomi dengan pertemuan US – Tiongkok yang merundingkan kesepakatan dagang yang selama ini indentik dengan perang tarif yang terjadi diantara kedua negara besar tersebut yang memberikan pengaruh kurang baik bagi beberapa negara di dunia.

Sendangkan untuk sinyal Mingguan yang penulis peroleh sinyal variasi di beberapa sector terlihat menarik masih menunjukkan pola uptrend. Seperti sektor Agribisnis, Finance, Misc. Industry sedangkan IHSG (Composite) juga masih menunjukkan sinyal uptrend untuk pola mingguannya.

Sinyal bulanan yang penulis dapatkan secara umum masih menunjukkan pola uptrend, hal ini mencerminkan bahwa pelaku pasar masih percaya kepada pasar modal Indonesia.


bus 1024px-Telegram_logo.svg.png tradinga3 tranparans ybsokay


Saturday, December 1, 2018

Siklus Penyelesaian T+2


Siklus Penyelesaian Bursa T+2 (T+2) merupakan Penyelesaian dimana penyerahan efek oleh pihak penjual dan penyerahan dana oleh pihak pembeli dilakukan pada Hari Bursa ke-2 setelah terjadinya Transaksi Bursa.
Video Implementasi Siklus Penyelesaian Transaksi Bursa T+2
Penjelasan Singkat T+2
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan praktik yang diterapkan oleh Bursa di dunia, salah satu rekomendasi pengembangan Pasar Modal Dunia dan praktik yang ada saat ini adalah mempersingkat siklus penyelesaian transaksi Bursa. Saat ini negara - negara dari Kawasan Eropa, Asia, dan Amerika sudah mulai mempercepat Siklus Penyelesaian mereka dari T+3 menjadi T+2.
Penerapan T+2 dapat memberikan manfaat bagi Industri diantaranya peningkatan efisiensi proses penyelesaian, penyelarasan waktu penyelesaian dengan Bursa Dunia, likuiditas pasar yang lebih tinggi, pemanfaatan dana yang lebih cepat, hingga penurunan risiko pasar secara keseluruhan.
Skema Penyelesaian Bursa Efek Indonesia
Skema Penyelesaian di Bursa Efek Indonesia setelah T+2 di implementasi menjadi sebagai berikut :

Manfaat T+2
1.   Efisiensi proses Penyelesaian
Siklus Penyelesaian T+2 merampingkan proses penyelesaian saat ini sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan penurunan biaya penyelesaian bagi pelaku secara jangka panjang.
2.   Penyelarasan waktu penyelesaian dengan Bursa Dunia
Berbagai Bursa dari Kawasan Eropa, Asia Pasifik, Australia, New Zealand, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Kanada sudah menerapkan Siklus Penyelesaian T+2. Bursa ñ bursa lainnya juga telah mengumumkan rencana untuk mempercepat Siklus Penyelesaian mereka.
3.   Likuiditas pasar menjadi lebih tinggi
Dengan waktu Penyelesaian yang lebih cepat, efek yang telah dibeli oleh investor dapat dijual kembali dalam waktu yang lebih singkat sehingga pasar menjadi lebih likuid.
4.   Perputaran dan pemanfaatan dana yang lebih cepat
Sama halnya dengan efek, penjual akan menerima dana dan merealisasi gain 1 hari lebih cepat serta mempermudah investor untuk melakukan ëswitchingí ke instrument investasi lainnya.
5.   Penurunan risiko counterparty dan pasar
Semakin lama waktu Penyelesaian transaksi, semakin besar risiko yang akan dihadapi oleh kedua belah pihak. Mempercepat siklus Penyelesaian akan membantu memitigasi risiko pasar dengan mengurangi exposure antara pihak yang bertransaksi dan Lembaga Kliring dan Penjaminan itu sendiri.

bus 1024px-Telegram_logo.svg.png tradinga3 tranparans ybsokay Untitled-1

Meski Kinerja Keuangan Dibayangi Pandemi Covid-19 Saham GGRM Menarik Dicermati

Trading Plan GGRM (PT. Gudang Garam, Tbk) Note: 6/21/2020 Emiten yang bergerak sektor industri rokok volume penjualannya diperkiran ...