Monday, December 3, 2018

Dibayangi Profit Taking IHSG Disokong Sentimen Positif US – Tiongkok


IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ditutup 6,056.12 melemah sebanyak -51.043 poin (0.84%), pada hari Jumat 30/11/2018 menutup pekan dan bulan November kemarin. Mengawali bulan Desember 2018 ini IHSG pada pekan ini dibayangi profit taking setelah mengalami penguatan selama sepekan sebanyak 0.83%. Disamping itu Rupiah juga ditutup menguat di level Rp 14,300 per Dollarnya.
USD vs IDR (cnbcindonesia.com)


Kesepakatan US – Tiongkok
Ada hal yang menarik sekaligus ditunggu oleh pasar pada awal pekan ini yaitu pertemuan antara Presiden US Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang membuat kesepakatan untuk menunda pengenaan tarif dari 10% ke 25% oleh US terhadap barang impor dari Tiongkok senilai 200M USD yang rencananya akan diterapkan pada 1 Januari 2019 mendatang. Konon gencatan senjata trade war ini berlaku hingga 90 Hari.

Re-View Market
Sinyal Sektoral

Daily

IHSG Daily Technical

 
Anomalikah IHSG?? Jika kita menarik asumsi berdasarkan teknikal harian yang tersaji saat ini IHSG berada di area overbought, penguatan yang terjadi selama sepekan ini sebesar 0.83% menyebabkan kinerja yang cukup baik namun satu sisi menggeret IHSG secara teknikal berada di area yang sudah jenuh beli.
Berdasarkan indikator stochastic posisi saat ini berada di area 75% yang artinya sudah memasuk area overbought dan sangat rawan terjadi koreksi ataupun profit taking sewaktu – waktu. Begitu juga bila kita melirik dari sinyal sektoral yang penulis sajikan IHSG (Composite) memberikan sinyal downtrend. Namun indikator MACD masih menunjukkan pola uptrend, apakah hal ini akan menjadi anomali?

Bila secara teknikal sinyal diberikan, IHSG sudah memasuki fase downtrend namun sejumlah sentiment global memberikan peluang bagi IHSG untuk rebound atau berbalik arah. Range Daily IHSG 5,976 – 6,135 dengan strong support di area 5,873 dan strong resistance di area 6,195. Sedang range short-term. Sedangkan bila terjadi penguatan IHSG secara teknikal menuju ke arah 6,227.
Sentimen positif dari terjadinya kesepakatan antara US – Tiongkok menjadi angina segar bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan secara harian. Maka bila terjadi penguatan sektor yang sangat layak untuk kita perhatikan adalah saham di sektor Agribisnis, Finance, Misc. Industry, dan Property.

Weekly
IHSG Weekly Technical

Berdasarkan teknikal penulis mengasumsikan IHSG saat ini sudah berada di area overbought namun tidak menuntup potensi untuk melanjutkan penguatan terutatama di awal pekan ini. Karena di dukung oleh sentimen yang kuat. Range Weekly 5,758 – 6,255 dengan strong support di 5,645 dan strong resistance di 6,480. Sedangkan untuk sektornya yang menarik untuk diperhatikan adalah finance, agri, misc. ind, dan property.

Monthly
IHSG Monthly Technical

Dilansir dari cnbcindonesia.com, Derasnya aliran dana investor asing yang masuk ke bursa efek  Indonesia (BEI) menjadi salah satu pendorongnya. IHSG menguat 3,77% selama bulan November 2018, asing tercatat beli bersih (net buy) senilai Rp 7,82 triliun pada bulan tersebut. Penulis berasumsi bahwa secara long-term IHSG masih sangat menarik bagi investor asing.

#DisclaimerOn



bus 1024px-Telegram_logo.svg.png tradinga3 tranparans ybsokay






No comments:

Post a Comment

Meski Kinerja Keuangan Dibayangi Pandemi Covid-19 Saham GGRM Menarik Dicermati

Trading Plan GGRM (PT. Gudang Garam, Tbk) Note: 6/21/2020 Emiten yang bergerak sektor industri rokok volume penjualannya diperkiran ...