IHSG (Indeks Harga Saham
Gabungan) ditutup 6,056.12 melemah sebanyak -51.043 poin (0.84%), pada hari
Jumat 30/11/2018 menutup pekan dan bulan November kemarin. Mengawali bulan
Desember 2018 ini IHSG pada pekan ini dibayangi profit taking setelah mengalami
penguatan selama sepekan sebanyak 0.83%. Disamping itu Rupiah juga ditutup
menguat di level Rp 14,300 per Dollarnya.
USD vs IDR (cnbcindonesia.com) |
Kesepakatan US – Tiongkok
Ada hal yang menarik sekaligus
ditunggu oleh pasar pada awal pekan ini yaitu pertemuan antara Presiden US
Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang membuat kesepakatan untuk
menunda pengenaan tarif dari 10% ke 25% oleh US terhadap barang impor dari
Tiongkok senilai 200M USD yang rencananya akan diterapkan pada 1 Januari 2019
mendatang. Konon gencatan senjata trade
war ini berlaku hingga 90 Hari.
Re-View Market
Sinyal Sektoral |
Daily
IHSG Daily Technical |
Anomalikah IHSG?? Jika kita
menarik asumsi berdasarkan teknikal harian yang tersaji saat ini IHSG berada di
area overbought, penguatan yang terjadi selama sepekan ini sebesar 0.83%
menyebabkan kinerja yang cukup baik namun satu sisi menggeret IHSG secara
teknikal berada di area yang sudah jenuh beli.
Berdasarkan indikator stochastic
posisi saat ini berada di area 75% yang artinya sudah memasuk area overbought
dan sangat rawan terjadi koreksi ataupun profit taking sewaktu – waktu. Begitu
juga bila kita melirik dari sinyal sektoral yang penulis sajikan IHSG (Composite) memberikan sinyal downtrend. Namun indikator MACD masih
menunjukkan pola uptrend, apakah hal
ini akan menjadi anomali?
Bila secara teknikal sinyal diberikan, IHSG sudah memasuki fase downtrend namun sejumlah sentiment global memberikan peluang bagi IHSG untuk rebound atau berbalik arah. Range Daily IHSG 5,976 – 6,135 dengan strong support di area 5,873 dan strong resistance di area 6,195. Sedang range short-term. Sedangkan bila terjadi penguatan IHSG secara teknikal menuju ke arah 6,227.
Bila secara teknikal sinyal diberikan, IHSG sudah memasuki fase downtrend namun sejumlah sentiment global memberikan peluang bagi IHSG untuk rebound atau berbalik arah. Range Daily IHSG 5,976 – 6,135 dengan strong support di area 5,873 dan strong resistance di area 6,195. Sedang range short-term. Sedangkan bila terjadi penguatan IHSG secara teknikal menuju ke arah 6,227.
Sentimen positif dari terjadinya
kesepakatan antara US – Tiongkok menjadi angina segar bagi IHSG untuk
melanjutkan penguatan secara harian. Maka bila terjadi penguatan sektor yang
sangat layak untuk kita perhatikan adalah saham di sektor Agribisnis, Finance, Misc. Industry, dan Property.
Weekly
IHSG Weekly Technical |
Berdasarkan teknikal penulis
mengasumsikan IHSG saat ini sudah berada di area overbought namun tidak
menuntup potensi untuk melanjutkan penguatan terutatama di awal pekan ini. Karena
di dukung oleh sentimen yang kuat. Range
Weekly 5,758 – 6,255 dengan strong support di 5,645 dan strong resistance
di 6,480. Sedangkan untuk sektornya yang menarik untuk diperhatikan adalah finance, agri, misc. ind, dan property.
Monthly
IHSG Monthly Technical |
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Derasnya
aliran dana investor asing yang masuk ke bursa efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu
pendorongnya. IHSG menguat 3,77% selama bulan November 2018, asing
tercatat beli bersih (net buy) senilai Rp 7,82 triliun pada bulan tersebut. Penulis
berasumsi bahwa secara long-term IHSG masih sangat menarik bagi investor asing.
No comments:
Post a Comment