Market global sejak awal tahun
sudah mulai tertekan dengan beberapa isu yang menjadi sentiment negatif bagi
pasar. Sentiment perang dagang yang tak kunjung usai, resminya Brexit atau
keluarnya Inggris dari Uni Eropa, mega skandal yang konon melibatkan market
maker bursa Indonesia hingga yang kali ini ramai diberitakan merebaknya wabah
Covid-19.
Ilustrasi covid-19 dan bearish pada global market - investing.com |
Selama sepekan bursa regional
asia terkena oleh sentiment covid-19 sebut saja Hang Seng -4,32% Shanghai
Composite -5,24% Nikkei -8,79% seolah menunjukkan bahwa virus ini juga ganas
terhadap bursa kawasan Asia, sedangkan Indonesia IHSG tergeret hingga
-7,30% selama sepekan.
performa bursa asia selama sepekan - cnbcindonesia.com |
Kemudian bagaimana dengan laju
IHSG kedepan?
Pada hari Jum’at (2/29/2020) dibuka
di level 5.436,172 dan menyentuh level terendahnya pada 5.288,370 pada sesi 2
IHSG berhasil rebound dan ditutup di level 5.452,704 membuat sejumlah trader
memiliki optimisme bahwa pasar akan kembali lagi bergairah.
IHSG sebenarnya masih butuh sentimen
positif untuk kembali bergairah terutama dari kepastian perkembangan kasus
Jiwasraya dan rumor Asabri serta pemblokiran 800 rekening efek berkaitan dengan
kasus Jiwasraya.
Saat ini IHSG memiliki strong
support di 5.419,74 dan support di 5.434,51 dan strong resistance 5.824,68 dan
resistance di level 5.578,42.
#DisclaimerOn
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200229034747-17-141386/sepekan-bursa-saham-global-rontok-ihsg-anjlok-resesi
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200229034747-17-141386/sepekan-bursa-saham-global-rontok-ihsg-anjlok-resesi